Senin, 04 Agustus 2008

Tugas Filsafat

SP_Filsafat Umum: Tugas 2 "Arti Filsafat"

Kata philoshopia berasal merupakan kata majemuk yang terdiri atas Philo dan Sophia. Philo artinya cinta dalam arti luas, yaitu ingin dan karena itu lalu berusaha mencapai yang diinginkan itu. Sedangkan Sophia artinya kebijakan yang artinya pandai, pengertian yang mendalam.(Ahmad Tafsir,filsafat umum)

Philien berarti mencintai, philos berarti teman,shopia atau shopos berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Dalam pengertian ini seseorang dapat disebut telah berfilsafat apabila seluruh ucapannya dan perilakunya mengandung makna dan ciri sebagai orang yang cinta terhadap kebijaksanaan, terhadap pengetahuan dan terhadap hikmah.

sebagai orang akademis manfaat belajar filsafat sangat bermanfaat dalam mengkritisi segala pengetahuan yang kita terima. dengan berfilsafat kita akan lebih siap dan terbiasa dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi, tidak itu saja kita juga bisa berfikir lebih rasional, kita bisa tahu apa yang dibutuhkan untuk menghadapi setiap permasalahan, banyak manfaat yang dapat diambil dalam mempelajari filsafat.

SP_Filsafat Umum: Tugas 1 "teori kepribadian manusia"

Dalam teori psikoanalitik, struktur kepribadian manusia itu terdiri dari id, ego dan superego.

  • Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan. Id merupakan sistem kepribadian yang orisinil, dimana ketika manusia itu dilahirkan ia hanya memiliki Id saja, karena ia merupakan sumber utama dari energi psikis dan tempat timbulnya instink. Id tidak memiliki organisasi, buta, dan banyak tuntutan dengan selalu memaksakan kehendaknya. Seperti yang ditegaskan oleh A. Supratika, bahwa aktivitas Id dikendalikan oleh prinsip kenikmatan dan proses primer.
  • Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Ego mengadakan kontak dengan dunia realitas yang ada di luar dirinya. Di sini ego berperan sebagai “eksekutif” yang memerintah, mengatur dan mengendalikan kepribadian, sehingga prosesnya persis seperti “polisi lalulintas” yang selalu mengontrol jalannya id, super- ego dan dunia luar. Ia bertindak sebagai penengah antara instink dengan dunia di sekelilingnya. Ego ini muncul disebabkan oleh kebutuhan-kebutuhan dari suatu organisme, seperti manusia lapar butuh makan. Jadi lapar adalah kerja Id dan yang memutuskan untuk mencari dan mendapatkan serta melaksanakan itu adalah kerja ego.
  • Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik- buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego. superego adalah yang memegang keadilan atau sebagai filter dari kedua sistem kepribadian, sehingga tahu benar-salah, baik-buruk, boleh-tidak dan sebagainya. Di sini superego bertindak sebagai sesuatu yang ideal, yang sesuai dengan norma-norma moral masyarakat.

Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi.Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya.
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :

  • Kebutuhan fisiologis

Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.

  • Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan

Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.

  • Kebutuhan Sosial

Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

  • Kebutuhan Penghargaan

Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

  • Kebutuhan Aktualisasi Diri

Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

Dapat dilihat dari dua teori yang telah diungkapkan Freud dan Maslow tentang kepribadian dan kebutuhan manusia. kedua teori ini mengungkapkan tentang kemunculan alam berfikir manusia terhadap pertanyaan-pertanyaan dan menjawab permasalahan yang muncul dalam kehidupan manusia, sehingga manusia itu menjadi manusia seutuhnya, proses ini tidak akan selesai selama manusia itu masih menjadi manusia.

Tugas 3

Thales

Thales digelari bapak filsafat karenaia mengajukan pertanyaan yang sangat mendasar yang jarang diperhatikan orang yaitu “apa sebenarnya bahan alam semesta ini?” Pertanyaan ini mengangkat nama Thales sebagai filusuf terlepas dari apapun jawabannya. Thales menjawab pertanyaannya adalah air, karena kemungkinan besar ia berpendapat air adalah sesuatu yang diperlukan dalam kehidupan, dan menurutnya bumi ini terapung di atas air. Thales menjadi filusuf karena ia bertanya.pertanyaan itu dijawab dengan menggunakan akal bukan menggunakan agama atau kepercayaan lainnya.

Heraclitus

Paham relativisme semakin mendasar bagi Heraclitus, menurutnya alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah. Sesuatu yang dingin bisa menjadi panas, dan yang panas bisa menjadi dingin. Ia menganggap bumi selalu bergerak yang bebrati bumi ini dinamis, tidak statis. Itulah sebabnya ia sampai pada kesimpulan bahwa yang mendasari terciptanya alam semesta bukanlah bahan yang bahannya tetapi proses terjadinya. Dari pernyataan ini mengandung pengertian bahwa Heraclitus menganggap bahwa kebenaran selalu berubah tidak tetap.

Protagoras

Protagoras merupakan filusuf yang beraliran humanisme. Ia menyatakan bahwa manusia adalah ukuran kebenaran. Pertanyaan yang muncul ialah “apakah yang dimaksud manusia individu ataukah manusia pada umumnya?”. Walaupun tidak ada jawaban yang pasti dari Protagoras, yang jelas ia menyatakan bahwa kebenaran bersifat pribadi. Sehingga tidak ada ukuran yang absolut dalam etika, metafisika, maupun agama.


Socrates

Socrates tidak menyetujui relativisme. Menurut Socrates ada kebenaran objektif, yang tidak bergantung pada saya atau pada kita, untuk membuktikan kebenaran yang objektif, Socrates menggunakan metode tertentu. Metode itu bersifat praktis dan dijalankan melalui percakapan-percakapan, ia lalu menganalisis pendapat-pendapat, setiap orang mempunyai pendapat salah dan tidak salah yang berbeda-beda. Socrates selalu menganggap jawaban pertama sebagai hipotesis, dan dengan jawaban-jawaban berikutnya ia menarik kesimpulan dari jawaban tersebut. Metode yang digunakan Socrates biasanya disebut dialektika.


Aristoteles

Aristoteles dalam dalam metafisik menyatakan bahwa manusia dapat mencapai kebenaran. Salah satu teori Aristoteles yang penting ialah Ia berpendapat bahwa matter dan form bersatu, matter memberikan subtansi sesuatu, sedangkan form memberikan wujud dari matter, dan setiap objek terdiri dari matter dan form. Namun ada subtansi yang murni form tanpa matter, yaitu tuhan. Aristoteles percaya adanya tuhan, bukti adanya tuhan yaitu Tuhan menjadi penyebab gerak. Tuhan menurut Aristoteles berhubungan dengan dirinya sendiri. Dalam mencintai tuhan, kita tidak usah mengharap ia mencintai kita. Tuhan adalah kesempurnaan tertinggi, dan kita mencontoh kesana untuk perbuatan dan pikiran-pikiran kita.


Tugas 4

Etika dan Negara menurut Aristoteles

Etika menurut Aristoteles

Etika dipakai oleh Aristoteles untuk menunjukkan filsafat moral. Dalam karyanya yang berjudul “Etika Nikomakea” Aristoteles berpendapat tentang kebajikan dan karakter moral yang memainkan peranan penting dalam mendefinisikan etika Aristoteles. Etika Nikomakea memusatkan perhatian pada pentingnya membiasakan berperilaku bajik dan mengembangkan watak yang bajik pula. Aristoteles menekankan pentingnya konteks dalam perilaku etis, dan kemampuan dari orang yang bajik untuk mengenali langkah terbaik yang perlu diambil. Aristoteles berpendapat bahwa eudaimonia adalah tujuan hidup, dan bahwa usaha mencapai eudaimonia, bila dipahami dengan tepat, akan menghasilkan perilaku yang bajik.

Negara menurut Aristoteles

Aristoteles merumuskan negara sebagai negara hukum yang di dalamnya terdapat sejumlah warganegara yang ikut serta dalam permusyawaratan negara. Yang di maksud dengan negara hukum di sini menurut Aristoteles adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada warganegaranya. Keadilan merupakan syarat bagi tercapainya kebahagiaan hidup untuk warganegara dan sebagai dasar daripada keadilan itu perlu diajarkan rasa susila kepada setiap manusia agar ia menjadi warganegara yang baik. Peraturan yang sebenarnya menurut Aristoteles ialah peraturan yang mencerminkan keadilan bagi pergaulan antar warganegaranya. Maka menurutnya yang memerintah dalam Negara bukanlah manusia melainkan pikiran yang adil yang tertuang dalam peraturan hukum sedangkan penguasa hanya memegang hukum dan keseimbangan saja. Ajaran ini hingga sekarang masih menjadi idaman bagi para negarawan untuk menciptkan suatu negara hukum. Dari pendapat Aristoteles dapat disimpulkan bahwa pemerintah haruslah membuat peraturan yang menjadikan warga negara bisa hidup sejahtera.

Filsafat Skolastik

Filsafat skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata agama, filsafat yang mengabdi kepada teologi, atau filsafat yang rasional memecahkan persolan-persoalan mengenai berpikir, sifat ada, kejasmanian, kerohanian, baik buruk, filsafat yang termasuk jajaran pengetahuan kodrat, akan dimasukkan ke dalam bentuk sintesa yang lebih tinggi antara kepercayaan dan akal, filsafat Nasrani, karena banyak dipengaruhi oleh ajaran gereja. Banyak yang mengatakan ini merupakan abad gelap bagi dunia filsafat karena pemikiran yang dihasilkan haruslah sesuai dengan doktrin-doktrin gereja. Berikut ini beberapa tokoh-tokoh skolastik antara lain:

Augustinus (354-430)

Menurutnya, dibalik keteraturan dan ketertiban alam semesta ini pasti ada yang mengendalikan, yaitu Tuhan. Kebenaran mutlak ada pada ajaran agama. Kebenaran berpangkal pada segala sesuatu diciptakan oleh Allah dari yang tidak ada (creatio ex nihilo). Kehidupan yang terbaik adalah kehidupan bertapa, dan yang terpenting adalah cinta setiap manusia pada tuhan.

Santo Anselmanus (1033-1109)

Ia menyatakan bahwa credo ut intelligam (saya percaya agar saya paham). Filsafat ini jelas berbeda dengan sifat filsafat rasional yang lebih mendahulukan pengertian dari pada iman.

Peter Abelardus (1079-1142)

Ia menginginkan kebebasan berpikir dan merumuskan pandangannya sendiri menjadi intelligo ut credom (saya paham supaya saya percaya). Peter Abelardus memberikan status yang lebih tinggi kepada penalaran dari pada iman.


Thomas Aquinas (1225-1274)

Ia mendapat gelar “The Angelic Doctor”, karena banyak pikirannya, terutama dalam “Summa Theologia” menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gereja. Menurutnya, pengetahuan berbeda dengan kepercayaan. Pengetahuan didapat melalui indera dan diolah akal. Namun, akal tidak mampu mencapai realitas tertinggi yang ada pada daerah adikodrati. Ini merupakan masalah keagamaan yang harus diselesaikan dengan kepercayaan. Dalil-dalil akal atau filsafat harus dikembangkan dalam upaya memperkuat dalil-dali agama dan mengabdi kepada Tuhan.

William Occam

Ia adalah filosof yang berbeda pandangan dengan Thomas Aquinas. Tulisan-tulisannya menyerang kekuasaan gereja dan teologi Kristen. Karenanya, ia tidak begitu disukai dan kemudian dipenjarakan oleh Paus. Namun, William Occam merasa membela agama dengan menceraikan ilmu dari teologi. Tuhan harus diterima atas dasar keimanan, bukan dengan pembuktian, karena kepercayaan teologis tidak dapat didemonstrasikan.


Tokoh-Tokoh Filusuf Zaman Renaissance

Leonardo Da Vinci

Leonardo lahir pada tahun 1452 di kota Vinci, Pada usia belia, beliau sudah belajar melukis dengan Andrea del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze. Selain menjadi pelukis Leonardo juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain. Pada tahun 1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati (Duke) di sana.Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma.

Machiavelli

Machiavelli lahir tahun 1469 di Florence, Italia. Ayahnya, seorang ahli hukum, tergolong anggota famili terkemuka, tetapi tidak begitu berada. Selama masa hidup Machiavelli --pada saat puncak-puncaknya Renaissance Italia-- Italia terbagi-bagi dalam negara-negara kecil, berbeda dengan negeri yang bersatu seperti Perancis, Spanyol atau Inggris. Karena itu tidaklah mengherankan bahwa dalam masanya Italia lemah secara militer padahal brilian di segi kultur. 3 Mei 1469 – 21 Juli 1527) adalah diplomat dan politikus Italia yang juga seorang filsuf. Sebagai ahli teori, Machiavelli adalah figur utama dalam realitas teori politik, ia sangat disegani di Eropa pada masa Renaisans. Dua bukunya yang terkenal, Discorsi sopra la prima deca di Tito Livio (Diskursus tentang Livio) dan Il Principe (Sang Pangeran), awalnya ditulis sebagai harapan untuk memperbaiki kondisi pemerintahan di Italia Utara, kemudian menjadi buku umum dalam berpolitik di masa itu.

Michelangelo

Michelangelo lahir pada 6 Maret 1475 di daerah dekat Arezzo,di Caprese, Toscana, Itali. Di Lodovico Buonarroti Simoni adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga, dan arsitek zaman Renaissance. Ia terkenal untuk sumbangan studi anatomi di dalam Seni Rupa. Karyanya yang dianggap terbaik adalah Patung David, Pietà, dan Fresko di langit-langit Sistine's Chapel. Michaelangelo meninggal pada 18 Februari 1564 di usia 88 tahun.